
Blepharoplasty revisi adalah prosedur kosmetik yang dilakukan untuk memperbaiki hasil yang tidak memuaskan atau komplikasi dari blepharoplasty sebelumnya. Tujuan dari revisi blepharoplasty adalah untuk memperbaiki penampilan kelopak mata dan mengembalikan hasil yang tampak alami. Blepharoplasty revisi dapat memperbaiki berbagai masalah, termasuk koreksi berlebih, koreksi kurang, asimetri, dan bekas luka yang terlihat.
Teknik khusus yang digunakan selama revisi blepharoplasty akan bergantung pada kebutuhan masing-masing pasien dan sifat dari prosedur bedah sebelumnya. Dalam beberapa kasus, dokter bedah mungkin perlu mengangkat jaringan tambahan atau mengencangkan jaringan yang tersisa untuk mendapatkan hasil yang tampak lebih alami. Dalam kasus lain, ahli bedah mungkin perlu mendistribusikan kembali lemak atau jaringan untuk menciptakan penampilan yang lebih simetris atau seimbang.


Prosedur ini mungkin juga memakan waktu lebih lama dibandingkan blepharoplasty awal dan mungkin memerlukan masa pemulihan yang lebih lama. Secara keseluruhan, blepharoplasty revisi dapat menjadi cara yang efektif untuk memperbaiki hasil yang tidak memuaskan atau komplikasi dari blepharoplasty sebelumnya. Pasien harus hati-hati mempertimbangkan potensi risiko dan manfaat dari prosedur ini dan mempunyai harapan yang realistis terhadap hasil bedah mereka.
Jika Anda sedang mempertimbangkan revisi blepharoplasty, pastikan untuk menjadwalkan konsultasi dengan dr. Heri Noviana Sp.BP – RE, M. Ked.Klin yang berkualifikasi dan berpengalaman di Klinik Kecantikan Queen Plastic Surgery untuk mendiskusikan tujuan dan kekhawatiran Anda.


Tanda-tanda Kelopak Mata Yang Butuh Revisi
Tanda-tanda operasi kelopak mata yang gagal bisa berbeda-beda, tergantung pada sifat dan tingkat keparahan komplikasinya. Berikut beberapa tanda operasi kelopak mata gagal:
- Infeksi – Infeksi adalah komplikasi operasi kelopak mata yang jarang namun berpotensi serius. Tanda-tanda infeksi termasuk kemerahan, bengkak, rasa hangat dan nyeri di area yang terkena, serta demam, menggigil, dan kelelahan.
- Asimetri – Asimetri adalah salah satu tanda paling umum dari operasi kelopak mata yang gagal. Kelopak mata harus simetris, dengan jumlah kulit dan lemak yang dikeluarkan dari setiap mata sama.
- Mata Kering – Mata kering adalah efek samping yang umum dari operasi kelopak mata, namun jika terus berlanjut dalam waktu lama setelah operasi, ini bisa menjadi tanda prosedur yang gagal.
- Bentuk Mata Tidak Rata – Jika bentuk mata tidak bulat atau terlihat tidak alami setelah operasi, ini mungkin merupakan tanda prosedur yang gagal.
- Masalah Penglihatan – Masalah penglihatan dapat disebabkan oleh pembengkakan atau jaringan parut yang berlebihan atau kelopak mata tidak sejajar atau mengencang selama operasi.


Singkatnya, operasi kelopak mata yang gagal dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, termasuk asimetris, jaringan parut yang berlebihan, mata kering, bentuk mata tidak rata, masalah penglihatan, malposisi kelopak mata, koreksi berlebih atau kurang koreksi, dan infeksi. Dalam beberapa kasus, operasi revisi mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah dan mengembalikan hasil yang tampak alami.


Lanjut Part II Queeners
Revisi Blepharoplasty di Klinik Kecantikan Queen Plastic Surgery di Jakarta adalah pusat keunggulan untuk semua jenis operasi kelopak mata, termasuk revisi blepharoplasty untuk koreksi operasi kelopak mata yang gagal. Operasi revisi kelopak mata dilakukan oleh ahli bedah spesialis okuloplastik di klinik canggih kami di Klinik Kecantikan Queen Plastic Surgery. Konsultasi untuk revisi blepharoplasty Sekarang Juga dengan dr. Heri Noviana Sp.BP – RE, M. Ked.Klin. Hubungi kami hari ini di nomor yang tertera di bawah ini atau lengkapi formulir kontak di bawah ini untuk menjadwalkan konsultasi revisi blepharoplasty.